Di berbagai desa sepanjang kendari nampak jelas pohon ini menjadi bagian dari tanaman penghasil
sekaligus pelindung yang tumbuh di halaman rumah. Lihatlah di atas tanah
yang tak jauh dari pohonnya, buah jambu mete bertaburan seolah tak lagi
mampu dimanfaatkan karena begitu melimpah.
Unik telah menjadikan hujan hanya singgah selama 2
bulan saja dalam setahun. Mungkin justru karena karakter tanahnya
sehingga kacang mete yang merupakan biji yang menyembul dari buah
jambunya terasa lebih kering dan renyah. Ada rasa seperti kerupuk gurih
yang terus ingin dihaluskan di dalam mulut.
Semua itu bisa didapatkan menjadi
makanan berselera setelah melalui proses pengolahan kacang mente, kacang mente menemukan tempat persinggahannya
sebelum dieksport ke berbagai kota di Indonesia, bahkan ke luar negeri.
Kualitas kacang mete dari Kendari sungguh tak usah dipertanyakan lagi. Jenis kacangnya sudah tepilih dari
pengelompokan kacang organik dan non-organik. Biji jambu mete yang
diolah hanya yang jatuh dari pohon. Terlihat bahwa proses seleksi bahan
bakunya pun dibantu oleh alam.
Badan sertifikasi yang datang dari Eropa
setiap tahunnya akan tahu pasti mana yang jatuh dari pohon dan mana
yang dipetik. Pemetikan sudah pasti menyalahi proses seleksi. Semua ini
adalah proses ketat karena pasar Eropa menuntut kualitas prima.
Masyarakat Eropa seperti Jerman, Swiss, Belgia, dan Perancis, serta Amerika Serikat, Jepang, Singapura, dan Australia mengakui bahwa kacang mete Flores adalah produk terbaik, jauh lebih baik dari Afrika dan India.
Harga bahan baku kacang mete organik
yang baik tentu lebih tinggi dari non-organik. Satu kilo kacang mete
organik olahan yang sudah dikemas dibumbui dan siap maka harganya jauh
lebih tinggi di pasaran. Sebagai gambaran, per kilo paket kacang mente
siap makan bisa mencapai Rp140.000,-.
Seorang
yang bersal dari kendari bernama Muddi melihat peluang ini dan ia
merintis usaha pengolahan kacang mete
di kendari dengan menampung kacang mente dari pemasok, terutama dari
perkebunan jambu mete di kendari, Muddi memanfaatkan lahan yang tidak
terlalu luas sebagai industri rumah
tangganya. Kacang mete yang masih terbalut kulitnya yang keras dijemur
di lantai berpermukaan semen tempat memarkirkan motor dan menyimpan
pot-pot bunga.
Proses pembelahan kacang, pemilahan,
serta pembersihan melalui beberapa tahap. Dari pembersihan awal hingga
finishing, seolah membuat benda kecil yang sangat berharga. Sarung
tangan plastik dan penutup mulut dikenakan pegawainya sehingga pasti
tidak ada kontaminasi dalam mengemasnya. Asyiknya, pengunjung bisa
melihat semua proses ini termasuk mengikuti uji rasa atau cashewnut tasting.
Proses ini memang panjang karena sudah
ditetapkan oleh badan inspeksi dan sertifikasi dari Swiss yang khusus
memeriksa pengolahan kacang mente yang disebut IMO (International
Marketecotologi). Setiap tahun, badan ini datang dan memeriksa semua
proses termasuk bahan dasar dan fasilitas.
Faktanya, kacang mete memang mengandung
beberapa komponen nutrisi yang sangat berguna bagi tubuh. Mengkonsumsi
kacang mete membantu meningkatkan daya tahan tubuh karena terdapat 33%
angka kecukupan gizi (AKG) pada elemen zinc. Selain itu, kacang mente
dapat mengurangi perasaan depresi karena ada asam amino tryptophan yang
dapat mengatasi rasa sedih dan meningkatkan sensasi semangat. Kacang
mete juga dapat melindungi penuaan kulit serta mengurangi resiko gigi
berlubang.
Secara ekonomi, usaha pengolahan kacang
mete ini telah menyerap banyak tenaga kerja dan menjadi sumber
pendapatan rumah tangga bahkan daerah. Tak pelak, sebuah organisasi
pembangunan masyarakat lokal turut serta membantu usaha ini guna
meningkatkan perekonomian masyarakat di Flores pada umumnya
Seluruh mayarakat indonesia mau pun dari negara mana aja yang mau beli "JAMBU MENTE"?
Silahkan tlp / sms 085979543169 atau 085241356712
NAMA : MUDDI
ASAL TINGGAL : KENDARI PROPINSI SULASWESI TENGGARA
Makasih jika mau berbelanja bersama Aku
Silahkan tlp / sms 085979543169 atau 085241356712
NAMA : MUDDI
ASAL TINGGAL : KENDARI PROPINSI SULASWESI TENGGARA
Makasih jika mau berbelanja bersama Aku
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar